Kesepakatan Kelas Bentuk Demokrasi Guru Dalam Membentuk Budaya Positif Kelas
Oleh: Afrinawati, M.Pd.
Sebagai seorang guru, sering kalipada awal pelajaran membuat kontrak pembelajaran sebagai bentuk aturan yang akan digunakan guru agar pembelajaran bisa berjalan dengan maksimal. Namun dalam pelaksanaannya masih sering siswa yang tidak mematuhi aturan yang telah disepakati dan guru akan memberikan hukuman sebagai konsekuensi siswa karena telah melanggar aturan. Karena dalam pelaksanaanya yang seperti ini sering kali siswa merasa ketakutan dan tidak terima terhadap tindakan guru
Untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif dibutuhkan dukungan dari seluruh pihak yang terlibat, mulai dari kepala sekolah, guru, komite sekolah, orang tua siswa dan siswa itu sendiri. Yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar adalah guru dan murid sehingga keduanya perlu menjalin hubungan yang baik agar bermuara pada pembelajaran yang menyenangkan. Perlu ada kesepakatan antara guru dan murid yang nantinya kesepakatan inilah yang menjadi acuan dalam penerapan disiplin saat proses belajar mengajar berlangsung.
Maka dibutuhkan bentuk lain agar siswa menjadi sadar dengan kondisinya maka di butuhkan kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas merupakan salah satu membuat siswa untuk ikut terlibat dalam pembelajaran. Kesepakatan Kelas mengedepankan peran aktif siswa sebagai subjek pendidikan, sehingga setiap pendapat siswa perlu dihargai. Lewat kesepakatan kelas, anak-anak sekaligus belajar tentang nilai-nilai demokrasi, serta pentingnya bertanggung jawab terhadap kesepakatan yang mereka buat sendiri.
Kesepakatan kelas tidak hanya soal peraturan di dalam kelas yang harus ditaati murid dan memberi konsekuensi bagi yang melanggarnya. Dalam membuat kesepakatan kelas, dibutuhkan keterlibatan antara guru dengan murid untuk saling menyepakati bagaimana kondisi kelas yang diinginkan. Adanya kesepakatan kelas, akan memandu murid untuk senantiasa komitmen terhadap kesepakatan yang telah disepakati bersama.
Dalam membuat kesepakatan kelas, pastikan semua pihak terlibat didalamnya. Semua murid mengambil perannya masing-masing. Semua murid menggunakan haknya untuk dapat menyampaikan pendapatnya tentang impian terhadap kelasnya serta suasana pembelajaran yang ada didalamnya. Kesepakatan kelas memuat hal-hal yang dianggap penting. Kesepakatan kelas juga harus dapat dipahami oleh semua pihak. Kesepakatan kelas dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami siswa, mengandung kata-kata positif, dibuat secara tertulis sehingga bisa dilihat sewaktu-waktu. Direfleksikan secara berkala oleh guru dan murid. Kesepakatan kelas juga berfungsi sebagai salah satu cara guru dalam melatih tanggung jawab, khususnya tanggung jawab terhadap kesepakatan yang telah dibuat.
Apabila terjadi pelanggaran terhadap kesepakatan kelas maka akan dilakukan restitusi terhadap peserta didik, peserta didik akan dilakukan pembinaan untuk mencari letak Tindakan yang kurang tepat dan apa yang harus dilakukan agar peserta didik menyadari kesalahan sehingga dapat menentukan Tindakan yang dapat dilakukan agar dapat menjadi sebuah budaya positif bagi peserta didik